Powered By Blogger

Senin, 11 Januari 2010

Romantisme Kawah Ciwidey



kawah-ciwidey-02Tidak sepopuler Gunung Tangkubanperahu, kawasan Ciwidey di selatan Bandung punya pesona lain yang lebih beragam. Kawah Putih Gunung Patuha yang bisa berubah warna, misalnya. Ciwidey sendiri belum banyak orang yang mengenalnya. ini. Daerah yang terletak di sebelah selatan kota Bandung ini, rupanya menyimpan sejuta kecantikan alam nan eksotik. Namun konon kabarnya juga memiliki sejuta misteri tentang pembentukan kecantikan alamnya. Gunung Patuha salah satunya, yang terkenal dengan kawah putihnya.

Proses vulkanik Gunung Patuha konon itu terjadi seribu tahun yang lalu, persisnya pada abad ke-10. Gunung Patuha dengan kawah putihnya memiliki ketinggian 2.194 m di atas permukaan laut, cenderung bertemperatur dingin, yaitu 8-22ÂșC. Bahkan boleh dikatakan, objek wisata kawah putih ini mampu mengalahkan keindahan kawah Gunung Tangkubanperahu. Sayangnya, Kawah Putih Gunung Patuha ini belum banyak diketahui oleh wisatawan mancanegara.

Dari Bandung, kawasan Ciwidey cuma perlu satu jam perjalanan berkendara. Jika Lancar. Maklum, di sekitar Kopo, selatan Bandung, lalu-lintas sudah lazim tersendat. Biang macet. Tapi akhirnya kami tiba di kawasan Ciwidey. Mentari yang sedari tadi malu-malu memancarkan sinarnya, membuat udara kawasan ini pada sore awal April itu menjadi lebih segar. Di dekat hotel resort Sindang Reret kami bermalam terdapat sebuah rumah makan yang menyediakan sate kambing dan kelinci. Maksud hati mau mencoba sate kelinci. Tapi tak tega membayangkan hewan sehalus itu disate. Akhirnya, kembali pilihan ke sate kambing.

Oh ya, kami memang memutuskan untuk mengunjungi lokasi Kawah Putih keesokan paginya. Soalnya perlu waktu leluasa bagi kami untuk tracking, selain persoalan cuaca petang yang sudah tidak kondusif lagi untuk memotret.

***




kawah-ciwidey-01Belum seberapa jauh kami menempuh perjalanan, udara pagi pegunungan yang terasa dingin mulai menyapa hingga ke tulang. Padahal, ini masih ‘dalam kota’. Di kawah pasti lebih dingin lagi. Cuaca pagi itu sendiri bersahabat. Kami bisa melihat dengan jelas dari kejauhan gunung-gunung yang lebih rendah ataupun gunung yang akan kami lalui.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit akhirnya kami tiba di gerbang utama sebelum menuju ke arah kawah putih. Dari sini perjalanan menuju kawah putih mulai menanjak lebih curam dan berliku. Meski agak melelahkan, di sepanjang perjalanan kami merasa cukup terhibur dengan suasana hutan alam dengan udara segar dan bersih. Beruntung pula, cuaca yang biasanya kurang bersahabat, hari ini menunjukkan indahnya langit biru bermahkotakan awan putih.

Namun kegembiraan melihat indahnya relief kawah tiba-tiba dibarengi sergapan perasaan sunyi yang mendalam tatkala menjejakkan kaki di bebatuan jalan setapak menuju kesana. Menurut beberapa sumber, Kawah Putih Gunung Patuha itu begitu berwibawa dengan ketinggian serta kesunyiannya. Konon, pada zaman dulu, jika seekor burung terbang rendah di atas kawah, maka burung tersebut akan mati. Rupanya hawa fumarol belerang yang begitu pekat merupakan salah satu faktor yang penyebab kematian burung tersebut. Dan inilah yang harus diperhitungkan oleh para pengunjung, ketika angin berhenti berputar. Sebab, hawa yang sangat tajam tersebut secara langsung dapat mempengaruhi syaraf penciuman kita, jika menghirupnya lebih lama.

Ketika menatap tebing-tebing curam di bagian selatan kawah, reliefnya yang unik cukup memberikan nuansa bagi keindahan kawah putih. Katanya, berteriaklah sekuat-kuatnya di daerah sekitar kawah tersebut, echo-nya konon akan diteruskan oleh dinding-dinding padas ke surga. Untunglah, saat berada di kawah putih matahari bersinar terang, sehingga mampu sedikit melawan udara dingin sedikit mengusir rasa sunyi yang menghinggapinya.

Setelah puas mengamati bentuk dan relief yang dimiliki oleh Kawah Putih, kami kemudian mengambil beberapa gambar pemandangan yang hanya dapat ditemui di sini. Jika dibandingkan dengan sejumlah kawah yang berada di Jawa Barat, Kawah Putih Gunung Patuha tergolong unik. Pasalnya, air danau ini cenderung berubah-ubah warna, terkadang hijau apel dan kebiru-biruan. Bila matahari sedang terik dan cuaca sangat terang, air danau tersebut terkadang pula berubah menjadi coklat susu. Namun yang paling sering dijumpai adalah warna putih dengan kabut tebal di atas permukaan air tersebut. Maka tak heran kiranya jika berada di areal kawah serasa berada di atas negeri awan. Belum lagi dengan adanya dominasi warna putih dari pasir dan batu-batu alam yang berada di sekitarnya.

http://tripindonesia.com/tag/kawah-putih/ - 23k -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar